Jumat, 22 Juli 2011

samar ungu

Aku membutuhkannya, bukan hanya semacam password, namun kehadirannya dalam kenyataan. Hanya menemani dalam diam dan hening, namun berbalut kenyamanan utuh. Namun dia tak pernah mau mengerti dan tak sedikitpun peduli.



Selalu seperti ini, malam dingin, senyap dan aku tak juga terlelap,..



Kau menghampiriku diam – diam, merebahkan keindahan dalam relungku, menyapa dalam bisik mendamaikan. Aku menyerahkan cemasku pada rasa nyaman tak berkesudahan.



“Aku tak mengundangmu”



Kau tersenyum, mengerling dan menatap. Aku tak lagi mengharapkan kehadiranmu, tidak lagi setelah kau menghilang dan membuatku gelisah.



“kau tak perlu mengundangku untuk datang”



Kembali aku menyerah pada kenyataan. Ketika hembus angin tak pernah mampu memaparkan harapan yang pernah aku miliki. Dan seumpama banyak hati menghujam dan mendera. Kau tak perlu ku undang untuk datang, kemarin, sekarang dan selamanya…



Semarang, 22 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar