Kamis, 07 Juli 2011

Jalan Jajan Santai di Yogya Special Edition - Getting Late

Its getting late,..

Ayu mulai ngantuk tuh kayaknya. Akhirnya kami memutuskan untuk menyudahi malam ini dan kembali ke hotel. Sebelum masuk mobil, kami menemukan dua tembok dengan warna putih memudar berjajar, kami meyakini sebagai jalan buntu. Benar !! kami sempat berfoto – fotoan disana. Di jalan buntu ini. Tapi hanya beberapa saat, ternyata itu bukan jalan buntu karena kami melihat ada motor keluar dari salah satu sisinya. Hehehehe

Tapi malam belum benar – benar usai buatku. Usai mengantar Dhanny ke angkringan yang menjadi markas besarnya, kami – aku, Ayu dan Wawan – kembali ke hotel, eh guest house, eh apa ya, pokoknya penginapan deh. Wawan memutuskan untuk menginap di penginapan yang sama dengan kami. Demi kangen dan serentetan curhat kepadaku. Aku dan Wawan meneruskan menikmati malam di pinggir kolam renang. Ayu’ sudah duluan tidur (hehehe jangan sampai Ayu’ menjadi kelelawar seperti aku deh). Aku duduk di kursi panjang pinggir kolam renang, dengan notebook yang rencananya akan aku gunakan untuk menulis (seperti tokoh penulis di film – film itu lho ), namun ternyata hanya aku pakai untuk transfer foto dari kamera Wawan hehehe.

Malam itu, banyak yang aku bicarakan dengan Wawan, - tenang Yu’ kami tak membicarakanmu heheheheh – kami berbicara tentang cita – cita yang ingin kami gapai, tentang kebodohan yang selalu kami lakukan, tentang cinta yang kami rasakan, tentang seseorang yang kami cintai masing – masing.

Malam itu, aku tak peduli dengan kelelahan yang menderaku, tentang flu yang berulang mengirimkan bersin, tentang dingin yang membelai kulit kami bahkan mencoba menyusup dalam tulang kami.

Malam itu, curhatan disambung di beranda kamar, saling bercerita, saling mendengarkan dan saling memberi komentar, saling menyalahkan kebodohan yang kembali dan kembali kami alami.

Malam itu berakhir buatku tepat pukul setengah tiga pagi, setelah kami tersadar tak ada orang lain lagi yang terjaga di penginapan ini, selain kami.

Malam itu aku tahu tentang arti persahabatan dan membuatku mendefinisikan arti sahabat dengen teori ngawur yang akan aku percaya selamanya.

Malam itu aku bersyukur pada Tuhan, karena mengizinkan aku untuk melakukan perjalanan ini, bersyukur karena memberikan sahabat sahabat yang sangat sabar dan tulus menjalani hari bersamaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar