Kamis, 07 Juli 2011

Jalan Jajan Santai di Yogya Special Edition - Lunch at Dapur Desa

Yogyakarta, 13 Mei 2008

A nice lunch at dapur desa


Ini adalah hari terakhir perjalanan kami, menurut schedule kami akan mengunjungi Museum di Keraton Ngayogyakarta, Taman Sari, Pulau Cemeti dan Sumur Gumuling. Inginnya kami pergi agak pagi, tapi karena semalam aku tidur sangat larut, aku bangun siang (meski dalam kamusku jam tujuh pagi masih termasuk sangat pagi ). Kelar mandi aku menjemput Dhanny sendiri, dan Ayu’ masih di hotel. Packing, karena rencana kami akan check out pagi ini juga. Karena sekar dan Kiki agaknya tidak bisa bangun pagi itu, maka kami memutuskan untuk jalan duluan. Karena perut terasa sangat lapar, kami memutuskan untuk ke Dapur Desa, sebuah rumah makan dengan konsep pra lesehan (maksudnya lesehan di panggung) dengan menu utama nasi merah.

Yogya jam sebelas lebih empat puluh lima menit, pantes aja laper. Tidak banyak yang kami pesan, karena nasi merah ini sudah satu paket dengan sayur dan lauknya. Untuk urusan minum, kami masih memilih menu standar, tidak banyak yang kami lakukan disana, selain moment menyenangkan saat menunggu pesanan kami datang, tak lain dan tak bukan adalah,…. Foto – fotoan,... horeeeeee, dan kali ini menggunakan kamera HP Dhanny yang agak – agak buram, entah karena apa,.. biar aja kan, daripada tak ada bukti kita sampai disana ya Yu’ hehehehe,..

Setelah menemukan penyebab keburaman kamera HP Dhanny, (yang kayaknya nggak perlu aku jelaskan hehehehe), menu yang kami nanti hadir juga, paket nasi merah, ada sayur tempe bersantan dan sayur gorinya, plus tempe, timu juga pesanan empal dan paru, plus es teh, sambel ijo, hm,.. nyam,.. nyam,.. yummy,..

Lho kok ada nasi putih? Iya,.. itu yang pesen Dhanny, karena dia pernah makan di sini sebelumnya dan mengkategorikan nasi merah tidak cocok dengan lidahnya. Ya,. Harap maklum, bapak kita satu ini selera makannya agak berbeda dengan orang kebanyakan  (hehehe ma’af ya Pak,. hehehehe).

Satu jam kemudian kami meneruskan agenda hari itu, ke Taman Sari, dan meninggalkan agenda berkunjung ke Museum Keraton Yogyakarta. Museum itu tutup, karena dua hari sebelumnya Pak Sri Sultan mantu,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar