hanya ketika mimpi - mimpi terasa menyakitkan
terpuruk menatap serpihan cermin
tak lagi mampu menyerapah
apalagi bertahan
seperti kala kala datang
menoreh perih tanpa asal
membenarkan keluh terucap
dan menyalakkan dendam
seketika bara api meyala merah
lalu peluh mengalir hitam menghitam
berteriak dan gonggongan itu menggema
aku adalah api
aku adalah hitam
aku adalah anjng
aku adalah kala kala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar