Selasa, 30 November 2010

Nanas Strawberry # 2

Pelangi baru saja pergi, ada nuansa berbeda di dada

Aku menenggelamkan tubuhku di sofa super empuk di ruang tengah rumah Keenan. Aku hanya terdiam di sini, dan Keenan membuat roti bakar di dapur. Aku bilang pada Keenan, aku enggan di dapur, lalu kata Keenan, aku berbaring disini sajalah, dan aku dengan senang hati menikmati kemanjaan yang Keenan buat, bersama sofa coklat yang hangat. TV 29” menyala, tapi tidak bersuara. Keenan meletakkan piring kecil berisi roti bakar dipangkuanku. Rasa Nanas.

”Hujan, deras, lalu reda, langit bersih, kadang ada pelangi”

Keenan mengulang kalimatku tentang hujan. Tunggu,. Sepertinya aku tak pernah mengatakan ”langit bersih” dalam teori hujanku.

”Ada filosofi yang indah kurasa”
”Ya,..”
”Ya?”

Keenan mematikan TV, lalu tubuhnya menyamaiku, tenggelam dalam sofa super empuknya, bedanya aku miring ke kiri dan dia menempati sisi sebelah kanan. Aku menerawang, membayangkan hujan, aku tergila – gila pada hujan.

”Kau tahu sebelum hujan pasti langit mendung, lalu gerimis”

Aku hanya bisa mendengar suara Keenan. Aku tak bersuara.

”Gerimis, lalu hujan, makin deras, deras sampai seperti air seember jatuh begitu saja tanpa pipa, seperti kesedihan,..”
”Haaa, kesedihan?”

Aku menegakkan tubuhku, namun posisi Keenan masih sama, menguasai sisi kanan dan tak melihatku.

”Aku tak pernah mengatakan langit bersih setelah hujan”

Keenan bergerak, meminum kopinya yang tak lagi panas, namun masih hangat kurasa, aku melirik, ada roti bakar di sampingnya, pasti rasa strawberry.

”Dee,..”
”Yaa,..”

Aku kembali pada posisi malas yang menyenangkan. Tanpa menatap ke arahnya, karena Keenan juga memandang ke arah lain.

”Mengapa ritual hujan itu sama dengan kesedihan?”
”Kau yang mengatakannya, Filsuf,..”

Keenan terkekeh, tapi cuma sebentar, lalu hening,...

”kurasa urutan kesedihanmu sama dengan urutan kedatangan hujan yang kau puja itu”
” Seperti gerimis sebelum hujan?”

Aku menegakkan tubuhku. Menjadi sikap sempurna untuk mendapat wejangan tingkat tinggi dari seorang Keenan.

” Apakah kau tak menyadari setelah hujan turun dengan deras pasti langit menjadi sangat bersih?”
” Gerimis? ”
” Apa? ”
” Gerimis ”
” Hm,.. ”
” Kenaaaaaaan,....”

Tawa Keenan bergema, aku mulai menikmati teka teki ini,..

” Tunggu !” Kataku tiba – tiba

Keenan terdiam. Aku memakan potongan roti bakar yang Keenan buat buatku. Rasa nanas. Sedetik kemudian,...

” Hm,... enak sekali,....” aku memonyongkan bibirku tanda kelezatan yang baru aku rasa.

Keenan tergelak. Sesaat aku tak percaya, baru saja ruangan ini diselimuti keheningan.

” Gerimis itu,..”

Aku menikmati selai nanas disela roti bakar yang masih terasa hangat. Tentang gerimis ini,.. Menanti Keenan meneruskan filosofi hujannya,....

Nanas Strawberry

# 1

catatan untuk pemilik hati yang tulus

Sore, hujan baru saja pergi, sekarang pelangi mulai menari.

”Kenapa lagi Dee?”
”Nggak apa – apa Key”

Aku duduk di kursi taman halaman rumah Keenan. Agak basah, namun dari tempat ini aku bisa melihat pelangi dengan jelas. Warna pelangi berpadu indah dalam media langit bersih. Jelas aku memuja keadaan ini. Aku melepas kacamataku, dunia ini terasa sangat jelas tanpa kacamata. Aku menikmati kesejukan yang tercipta. Setelah hujan deras yang membuat semua basah tanpa kecuali, langit akan cerah seperti mobil selesai dicuci, lalu pelangi akan muncul dengan indahnya. Aku mengira – ira, dari sungai mana para bidadari selesai mandi, atau lebih tepatnya selesai berhujan – hujan.

Keenan duduk di sebelahku, tangan kanannya menyorongkan mug berisi cokelat hangat untukku, dan dia membawa mug berisi kopi panas di tangan kirinya.

“Menikmati pelangi lagi?”

Aku menyeruput cokelat hangat tanpa pemanis. Segar,. Sesegar halaman rumah Keenan. Ini kali ketiga aku melakukan ritual ini. Terdiam di bangku taman rumah Keenan selepas hujan deras dan menantikan pelangi. Namun baru kali ini Keenan ikut menemaniku. Aku tak menjawab pertanyaan Keenan.

”Kau tahu. Setiap hujan datang, deras, lalu berhenti, kadang muncul pelangi” Aku menggumamkan kalimat yang selalu ingin kusampaikan pada hujan. Aku berharap ada yang bisa menjawab misteri tentang hujan.

Gantian Keenan meminum kopi panasnya setelah meniupnya. Lalu aku mendengar suara Keenan yang teduh.

”Kau tahu, mengapa langit begitu bersih setelah hujan deras?”

Aku menggeleng, mataku terus menatap pelangi, aku tahu, kehadiran pelangi tak akan lama, dan aku tak ingin kehilangan moment ini.

”Lalu muncul pelangi?”

Tanganku membuat isyarat pada Keenan untuk diam sejenak. Pelangi itu mulai memudar. Warnanya lembut dan menenangkan, sepertinya tujuh warna itu berkolaborasi sempurna dan menghasilkan harmoni yang indah. Dadaku bergetar.

”Pelangi sudah pergi” Bisik Keenan tepat ditelingaku. Aku mengangguk.

Sabtu, 13 November 2010

kisah baru,..

dia datang,..
aku merasakan nafasku tertahan

seperti ini rupanya ketika dia menjelma,..
dia masih hanya menyapa,.
dia belum berbicara,.
dia belum melakukan apa - apa,..

aku tahu, dia telah datang
hanya dengan sederhana,.
tanpa penantian panjang,.
nafasku belum juga menjadi normal

aku melupakan segala tradisi untuk menyambutnya
sekedar senyum dan bahagia
tertegunku menjadi luar biasa

aku yakin dia telah datang
karena aku telah ada dalam peluknya,..

semarang, 13 november 2010
dear ame,.. selamat datang,...

Selasa, 02 November 2010

cinta buat kekasihku,..

Kekasihku,..
Apa kau pernah membayangkan cinta yang datang tanpa pernah kau prediksi sebelumnya? Cinta yang datang bersama desir angin yang sangat sejuk di tengah panas yang pongah menggarang? Cinta yang datang lewat gemuruh hati yang tak menentu dan membuncah dalam ketidakpercayaan? Cinta yang mengalir deras menyusup aliran darah dan menjadikan kekuatan baru dalam diri yang melemah? Cinta yang tak pernah terlintas dan menjadi sekedar mimpi semu? Cinta yang mungkin menjadi tak mungkin di tengah dera kesakitan yang mengoyak bathin? Dan cinta itu yang ingin aku sampaikan, kepadamu kekasihku, lewat tatapan mata yang selalu aku rindukan, lewat suara yang selalu menguatkanku, lewat airmata yang mengalir ketika menyadari cintamu untukku, lewat semua laku yang menahan egoku untuk memelukmu.

Aku hanya ingin cinta yang sederhana, Kekasihku,.. Cinta yang dimiliki orang tua kita. Cinta yang mengajarkan kita pada arti berbagi dengan tulus. Cinta yang ingin aku dapatkan darimu. Cinta yang mungkin sangat mustahil masih ada di dunia ini. Cinta yang benar – benar karena cinta. Terlalu luas jika aku menginginkan cinta yang sempurna, terlalu naif jika aku menginginkan cinta yang hanya berbalut tawa dan tanpa jiwa, aku ingin kita menyatu di dalam kasih yang suci, aku hanya ingin melewati proses cinta itu bersamamu, sepanjang hidupku...


to ame,.. thanks for your support,...
semarang, awal november 2010